jump to navigation

Autis itu anak pinter November 20, 2010

Posted by estu pitarto in Artikel.
Tags: ,
3 comments

Ada sebuah kisah nyata dari seorang ibu, ia menceritakan pernah suatu ketika sang anak yang divonis adalah anak autis, bertanya kepada ibunya,”Anak autis itu apa,Ma?”. Sang ibu terdiam sesaat memikirkan jawaban yang teoat buat anaknya. Ia penasaran darimana dang anak mendapatkan pertanyaan tersebut? Dari ejekankah? cemoohankah? majalah? koran? buku? atau …..

Sang anak menungu jawaban ibundanya, berharap ada reaksi terhadap pertanyaan yang ia sampaikan.

“Nak, anak autis itu anak pinter”

“Kata teman-teman kakak anak autis, Ma”

“Berarti kakak anak pinter. Pinter apa Kak?”

“Hafalan quran,Ma”

Sejak itu Sang anak tak lagi minder jika teman-temannya mengejek atau mencemoohkan ia sebagai anak autis. Ia akan mengacungkan jarinya bila seseorang bertanya siapa yang autis karena anak autis baginya adalah anak pintar.

Bagaimana menurut Anda?

Guru Shadow Untuk Autis November 20, 2010

Posted by estu pitarto in Artikel.
add a comment

Ada kisah seorang ibu ( sebut saja Ibu Fatimah : nama fiktif ) yang memiliki anak autis meminta kepada pihak sekolah agar anaknya diberikan guru shadow. Saat itu anak sang ibu sekolah di sekolah reguler berkumpul bersama dengan anak-anak pada umumnya. Sungguh mengejutkan jawaban yang terlontar dari pihak sekolah bahwa tidak ada murid yang boleh didampingi oleh orang lain termasuk guru shadow dalam proses pembelajarannya.

Di lain sekolah pun ada ibu ( Sebut saja Ibu Siti : nama fiktif )  yang meminta hal serupa. Sekolah tempat anak ibu Siti berada menyambut baik usul agar anak ibu Siti yang autis perlu didampingi oleh guru shadow. Tentu saja guru shadow ini orangtua sendiri yang mengusahakan.

(bersambung…)

Terapi Psikologi Tak Hilangkan Autisme Juli 28, 2010

Posted by estu pitarto in Artikel.
3 comments

tulisan ini saya kemukakan berdasarkan artikel yang dimuat dalam harian Suara Merdeka Rabu, 25 Juni 2008 Rubrik Pendidikan. Dra. Yang Roswita MSi, dosen psikologi UNIKA Soegijopranata Semarang mengungkapkan bahwa terapi pada autis menjadi salahsatu penanganan yang bersifat individual. Namun, ternyata tak mampu menghilangkan autisme. ” Hanya mengurangi gejala saja, sehingga perilaku anak menjadi lebih baik”, lanjutnya. (lebih…)

Buku Kisah Nyata Autisma segera hadir April 4, 2010

Posted by estu pitarto in Artikel.
5 comments

Sebetulnya buku tersebut belum launching. Sekadar bocoran saja akan terbit buku yang isinya base on true story, ttg kisah keseharian/perjalanan seorang ibu rumah tangga, yang nggak makan bangku sekolahan, (begitu istilah beliau menyebut dirinya) merawat dan membesarkan putranya yang menyandang Autisma.

Bagaimana menurut Anda?

Berkomunikasi dengan Autis di Rumah November 3, 2009

Posted by estu pitarto in Artikel.
4 comments

Berkomunikasi adalah kesulitan besar bagi individu dengan autisme
Bukan hanya bisa berbicara, tetapi memahami kata-kata yang diarahkan kepada mereka. Keluarga dapat mengalami frustrasi meningkat menjadi kemarahan ketika mereka tidak bisa berkomunikasi.
Tempatkan diri Anda pada tempat anak Anda. Dapatkah Anda bayangkan betapa frustrasinya harus memiliki semua jenis informasi, pendapat, keinginan dan kebutuhan yang beredar di pikiran Anda dan tidak dapat berkomunikasi dengan kebutuhan mereka atau pendapat untuk satu orang?
Ini adalah situasi dengan begitu banyak orang yang berhubungan dengan autisme.

Ada kata-kata dan pikiran di dalam, tapi membuat mereka kadang-kadang permukaan adalah tugas yang monumental.
Aku ingat anakku sebagai anak dari 7 ketika kami menghabiskan waktu satu tahun tinggal di Perancis. Dia berada di kelas pertama dan belajar untuk berbicara dan membaca dalam bahasa Prancis. Setelah kami ada di rumah beberapa saat, dan aku mencoba membuatnya berkomunikasi dalam bahasa Prancis, ia mendapat sedih raut wajahnya dan berkata sangat dengan susah payah dalam bahasa Perancis, “kata-kata tersebut di dalam diriku tapi aku tidak bisa mendapatkan mereka untuk keluar. ” Dia bisa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dan namun kehilangan komunikasi Perancis menyakitkan untuk dirinya.

Cucu perempuan saya, usia 8 tahun dan anak yang sangat terang adalah berurusan dengan autisme. Dia tampaknya memiliki pengalaman yang sama dalam semua kehidupan-tapi dia tidak pernah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi agar dia tidak mengerti hanya apa yang kurang.
Dia jelas di belakang fisik, kognitif dan perkembangan emosional termasuk memiliki kemampuan bahasa yang minimal. Dan cerah dan waspada dalam banyak cara. Namun, orang sering merespons sangat negatif terhadap dirinya dan memiliki seluruh rangkaian harapan bahwa dia tidak sanggup memenuhi. (lebih…)

Setelah Lulus Mau Kemana? Maret 6, 2009

Posted by estu pitarto in Artikel.
6 comments

Anak autisku kini tengah berjuang menghadapi ujian nasional di sekolah umum. Bingung, khawatir, kelabakan tak dirasakan kecuali kedua orangtuanya. Bagaimana tidak, mereka bingung mau menyekolahkan di mana anak mereka? bisakah sekolah umum menerima keadaan anak mereka? Jika sekarang ini anak mereka dapat bersekolah di sekolah dasar umum itupun karena ia alumni TK di yayasan yang sama.

Setelah Lulus Mau Kemana?

Kegiatan Sekolah Autis Agustus 21, 2008

Posted by estu pitarto in Artikel.
13 comments

salam
kami baru mendirikan sekolah menengah pertama (SMP PLUS) TEMARA ILMU di jl gading Utama B 10 gading regency Soekarno Hatta Bandung. Sekolah kami baru mulai ajaran tahun 2008 dengan 13 anak ; 9 anak autis dan 4 anak regular. Mohon kami diberi informasi yang berkaitan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan anak autis

terimakasih
Ken

@ Ken…

Hambatan anak autis pada umumnya adalah masalah sikap. Sikap dalam merespon lingkungan sosial. Oleh karena itu mencoba memberikan konsep ketrampilan hidup pada anak autis adalah hal yang penting. Tanamkan konsep kepada mereka bahwa ada orang lain yang hidup di sekitarnya. Banyak kegiatan yang bisa kita programkan. Paling tidak kita berharap dengan adanya program yang kita lakukan, anak mengalami perubahan perilaku terutama masalah sosial kemasyarakatan.

Sementara itu dulu yang dapat saya berikan.Tak banyak yang bisa saya sumbangkan selain kata.

Gangguan SEnsor Motorik, Autiskah? Agustus 21, 2008

Posted by estu pitarto in Artikel.
5 comments

Tahun ini saya mempunyai murid bernama Rafi. Ia pindahan dari Jakarta. Sepintas anak ini secara fisik normal. Pun dengan IQ-nya. Sejauh pengamatan saya, anak ini mengalami hambatan menulis. Bukan berarti ia tidak bisa menulis, namun untuk ukuran usia anak kelas 3 tulisannya tak jelas terbaca.(maaf, belum bisa saya tampilkan tulisannya). Saya konfirmasi hal tersebut dengan orangtuanya. Melalui konsultasi tersebut dapat saya ketahui bahwa anak ini mengalami gangguan sensor motorik pada otak. Ia ingin menulis huruf A namun tangan tak kuasa menuliskannya. Ibarat mesin lama panasnya. Ada ketidaksinkronan antara otak dengan saraf motorik. Saya bertanya-tanya, apakah ini termasuk gejala anak autis?

Selain itu kadang emosinya meledak begitu saja. Sering ia berteriak-teriak lantang ketika berbicara,padahal kata tersebut bisa diucapkan dengan normal untuk anak seusianya. Saya bertanya, apakah ini efek dari gangguan sensor motorikanak. Analisa awal saya hanyalah jika satu saraf terkena gangguan maka akan berpengaruh kepada saraf yang lainnya. Dasar pemikiran saya tersebut adalah bahwasanya otak / saraf merupakan sebauh jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini saling berkorelasi satu sama lainnya. Adakah ini merupakan gejala autis?

Autisnya sudah 17 tahun Juli 31, 2008

Posted by estu pitarto in Artikel.
6 comments

Tulisan ini aku sampaikan dengan harapan dapat menjadi jawaban atas komentar Evi….

Menangani anak autis alangkah lebih baik lagi jika dilakukan sedini mungkin. Pengalaman dari teman yang mengajar di sekolah autis, dari beberapa anak autis yang ia tangani yang paling besar berusia 17 tahun. Usia 16 tahun saat masuk. Dibandingkan dengan anak usia 3 tahun, ia merasa kesulitan menangani anak yang berusia 17 tahun ini.

Bagaimana tidak, salah satu ciri anak autis ini adalah peka terhadap klingkungannya. Apa yang ia lihat, dengar maka ia lakukan tanpa ada filter didalam memutuskan perilakunya itu. Faktor luar ini menjadi sebuah konsep bertindak dan akan ia pertahankan kebenaran konsep ini. Jika konsep yang ia terima tersebut benar dan sesuai norma bukan suatu masalah. Namun ketika konsep yang ia terima tersebut melenceng jauh dari kebenaran, sungguh sulit untuk dihilangkan.Inilah yang menyebabkan kesulitan merubah perilaku anak tersebut. oleh karena itu menangani anak autis jangan ditunda-tunda. Semoga bermanfaat

indikasi anak autis4 Mei 22, 2008

Posted by estu pitarto in Artikel.
8 comments

Respon terhadap rangsangan

· Panik terhadap suara-suara tertentu

· Sangat sensitif terhadap suara

· Bermain dengan cahaya dan pantulan

· Memainkan jari-jari di depan mata

· Menarik diri ketika disentuh

· Sangat tidak suka dengan pakaian, makanan, atau hal-hal tertentu

· Tertarik pada pola, tekstur, atau bau tertentu

· Sangat inaktif atau hiperaktif

· Mungkin suka memutar-mutar sesuatu, bermain berputar-putar, membentur-benturkan kepala, atau menggigit pergelangan

· Melompat-lompat atau mengepak-ngepakan tangan

· Tahan atau berespon aneh terhadap nyeri